Mental Hygiene


Mental hygiene adalah ilmu yang bertujuan memiliki jiwa yang sehat, membina jiwa yang sehat, berusaha mencegah timbulnya kepatahan jiwa, mencegah berkembangnya macam-macam penyakit mental dan sebab-musabab timbulnya penyakit tersebut dan mengusahakan penyembuhan dalam stadium permulaan.
Penyakit mental ditandai dengan fenomena ketakutan, patah hati, hambar hati, apatis, cemburu, iri hati, dengki, kemarahan-kemarahan yang eksplosif, ketegangan batin yang kronis dll.

Beberapa penyebab gangguan kesehatan mental:
Stres berat untuk waktu yang lama.
Trauma yang signifikan, seperti  kecelakaan serius, kejahatan dan kekerasan yang pernah dialami.
Isolasi sosial atau kesepian.
Pengangguran atau kehilangan pekerjaan
Kemiskinan atau utang.
Mengalami diskriminasi
Kematian seseorang yang dekat dengan Anda.
lingkungan perumahan yang buruk.

Tanda-tanda dan gejala kesehatan mental yang umum, yaitu:
Merasa sedih
Acuh tak acuh
Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur
Marah berlebihan, dan rentan melakukan kekerasan
Merasa tak berdaya atau tanpa harapan
Merasa bingung, pelupa, tersinggung, marah, kesal, khawatir, atau takut.
Memiliki pengalaman perih dan kenangan buruk yang tidak bisa dilupakan
Delusi, paranoia, atau halusinasi.
Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi
Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan atau perasaan bersalah yang menghantui
Perubahan mood yang drastis
Menarik diri dari teman dan lingkungan sosial
Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari
Tidak mampu memahami situasi.
Berpikir untuk bunuh diri.

 Orang yang mengalami kesehatan mental maka dalam kehidupannya akan merasakan hal-hal seperti:
Ketidakbahagiaan dan penurunan kenikmatan hidup
Terjadinya konflik keluarga
Sulit berhubungan dengan orang lain
Ketergantungan pada penggunaan alkohol dan obat-obatan lainnya
Bolos kerja atau sekolah, atau masalah lain yang terkait pekerjaan atau sekolah
Berurusan dengan hukum
Adanya masalah keuangan
Kemiskinan
Menyakiti diri dan merugikan orang lain.
Sistem kekebalan tubuh lemah, sehingga tubuh kesulitan menghadapi infeksi
Penyakit jantung dan kondisi medis lainnya.

Bagaimana memperlakukan si penderita kesehatan mental?

Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Si Penderita.
Menyediakan waktu untuk mendengarkan dengan tulus. Daripada men-judge, lebih baik memberikan pelukan atau sekadar temani dia dan menjadi pendengar yang baik. “Akhir-akhir ini kamu terlihat murung, bagaimana kabarmu?” Buatlah situasi senyaman mungkin supaya mereka ingin berbagi denganmu. Berilah mereka semangat: “Kamu punya arti tau buat aku”. Kamu juga bisa memberi support atau dorongan supaya mereka mau mencari pertolongan karena penyakit mental adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus.

Gangguan mental adalah perilaku yang umumnya muncul karena kelainan mental yang bukan bagian dari perkembangan normal manusia. Padahal, orang yang memiliki penyakit mental tidak boleh untuk dibiarkan sendiri karena akan semakin membuat mereka menderita.

Dengan perlakuan yang tepat dengan tidak menyinggung, mengejek, atau menjauhinya maka mereka akan merasa lebih baik karena mereka menyadari bahwa mereka tidak sendiri. Perlakuan yang baik pasti akan membantu dalam masa pemulihan mereka.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat. Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengatur Mapel Agama di E-Rapor

osis smkmw

TEMA MATERI PELAYANAN BK