MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH
Masyarakat sekarang ini sangat mengharapkan adanya peran lebih dari sekolah khususnya SMK dalam mempersiapkan lulusannya.Masyarakat mengharapkan bukan saja dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja,tetapi diharapkan akan menjadi seorang entrepreneur baru yang mampu menciptakan lapangan kerja dan bukan mencari kerja.
Oleh karena itu sekolah harus mempunya orientasi baru dalam pendidikan yaitu hadirnya pendidikan entrepreneurship yang ikut memperkaya dunia pendidikan. Mendidik orang hanya jadi pekerja adalah strategi masa lampau yang sudah tidak cocok lagi untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan . Oleh karena itu sekolah harus memberikan pelatihan entrepreneurship sesegera mungkin kepada anak didik.
Ada beberapa hal yang menyebabkan lulusan menganggur
1. Lapangan kerja yang terbatas. Tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan yang terjadi saat ini banyak lulusan yang masih banyak menganggur yang sakah satunya disebebkan oleh tidak adanya lapangan pekerjaan.
2. Masyarakat masih ada yang beranggapan bahwa setelah lulus dapat pekerjaan yang enak dengan gaji besar. Anggapan seperti ini kurang tepat untuk masa sekarang. yang benar adalah bahwa lulusan SMK kedepan yang berhasil adalah mereka yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.
3. Persaingan yang sangat tinggi. Persaingan ini tentu akan mengakibatkan porsi lapangan kerja yang tersedia dengan lulusan yang ada tidak seimbang.
4. Kurikulum SMK baru mengedepankan kesiapan memasuki dunia kerja, belum mengedepankan kesiapan untuk mandiri bagi para siswanya.
5. Tenaga pengajar. Sudah saatnya para guru untuk mengarahkan kreatifitas dan dedikasi kepada para siswa. Bukan sekedar mengajar te tapi memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi dirinya kedepan. Siswa didorong tidak hanya memahami konsep-konsep dan membangun pengertian tetapi juga ditantang untuk menghasilkan sebuah perubahan berdasarkan makna dan peluang yang ada, melatih siswa untuk secara aktif dan sistimatis mengambil resiko menjadi produsen. Guru harus b erperan sebagai inspirator,motovator,dan fasilitator untuk menghasilkan lulusan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi dirinya sendiri dan orang lain.
6. Skill yang berbeda dengan kebutuhan dunia kerja. Sekarang ini lapangan kerja yang tersedia menginginkan setiap pekerjanya memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dan keahlian yang dimiliki para lulusan saat ini kurang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Bagaimana proses pembelajaran di sekolah
1. Metode pembelajaran yang digunakan harus berbasiskan pengalaman (experiental learning). Dengan metode ini para siswa dibawa ke dalam situasi dimana mereka sekaligus memahami konsep, melatih ketrampilan dan membentuk sikap dan semangat seorang wirausahawan sejati. Pengalaman yang direncanakan secara bertahap dan berkesinambungan akan menggembleng siswa menjadi seorang wirausahawan sejati.
2. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan mentor (mentor based learning). Mentor adalah wirausahawan aktif yang dapat menularkan semangat dan pola pikir wirausahawan kepada para siswa. Selain itu para mentor juga diharapkan membuka akses informasi kepada para calon wirausahawan. Akses yang dapat membantu menemukan dan menciptakan peluang.
3. Sistem dan budaya yang bercirikan birokrasi harus dirombak menjadi sistem dan budaya yang entrepreneurial.
4. Standar perilaku dan kompetensi staff pengajar. Mereka tidak boleh lagi menjadikan diri mereka sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi lebih menjadi seorang learning teacher yang bersama sama denga siswa menggali dan mengolah subyek materi sehingga menjadi sesuatu yang bernilai.
5. Sistem evaluasi assessment. Evaluasi harus dikembangkan tidak hanya pada tingkatan yang rendah yaitu mengingat dan mamahami tetapi harus dibawa ke tingkat yang lebih tinggi hingga dapat melakukan aplikasi dan kreasi
Di masa depan saya berharap pendidikan entrepreneurship ini bisa dilaksanakan di SMK dengan sebaik-baiknya
Oleh karena itu sekolah harus mempunya orientasi baru dalam pendidikan yaitu hadirnya pendidikan entrepreneurship yang ikut memperkaya dunia pendidikan. Mendidik orang hanya jadi pekerja adalah strategi masa lampau yang sudah tidak cocok lagi untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan . Oleh karena itu sekolah harus memberikan pelatihan entrepreneurship sesegera mungkin kepada anak didik.
Ada beberapa hal yang menyebabkan lulusan menganggur
1. Lapangan kerja yang terbatas. Tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan yang terjadi saat ini banyak lulusan yang masih banyak menganggur yang sakah satunya disebebkan oleh tidak adanya lapangan pekerjaan.
2. Masyarakat masih ada yang beranggapan bahwa setelah lulus dapat pekerjaan yang enak dengan gaji besar. Anggapan seperti ini kurang tepat untuk masa sekarang. yang benar adalah bahwa lulusan SMK kedepan yang berhasil adalah mereka yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.
3. Persaingan yang sangat tinggi. Persaingan ini tentu akan mengakibatkan porsi lapangan kerja yang tersedia dengan lulusan yang ada tidak seimbang.
4. Kurikulum SMK baru mengedepankan kesiapan memasuki dunia kerja, belum mengedepankan kesiapan untuk mandiri bagi para siswanya.
5. Tenaga pengajar. Sudah saatnya para guru untuk mengarahkan kreatifitas dan dedikasi kepada para siswa. Bukan sekedar mengajar te tapi memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi dirinya kedepan. Siswa didorong tidak hanya memahami konsep-konsep dan membangun pengertian tetapi juga ditantang untuk menghasilkan sebuah perubahan berdasarkan makna dan peluang yang ada, melatih siswa untuk secara aktif dan sistimatis mengambil resiko menjadi produsen. Guru harus b erperan sebagai inspirator,motovator,dan fasilitator untuk menghasilkan lulusan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi dirinya sendiri dan orang lain.
6. Skill yang berbeda dengan kebutuhan dunia kerja. Sekarang ini lapangan kerja yang tersedia menginginkan setiap pekerjanya memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dan keahlian yang dimiliki para lulusan saat ini kurang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Bagaimana proses pembelajaran di sekolah
1. Metode pembelajaran yang digunakan harus berbasiskan pengalaman (experiental learning). Dengan metode ini para siswa dibawa ke dalam situasi dimana mereka sekaligus memahami konsep, melatih ketrampilan dan membentuk sikap dan semangat seorang wirausahawan sejati. Pengalaman yang direncanakan secara bertahap dan berkesinambungan akan menggembleng siswa menjadi seorang wirausahawan sejati.
2. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan mentor (mentor based learning). Mentor adalah wirausahawan aktif yang dapat menularkan semangat dan pola pikir wirausahawan kepada para siswa. Selain itu para mentor juga diharapkan membuka akses informasi kepada para calon wirausahawan. Akses yang dapat membantu menemukan dan menciptakan peluang.
3. Sistem dan budaya yang bercirikan birokrasi harus dirombak menjadi sistem dan budaya yang entrepreneurial.
4. Standar perilaku dan kompetensi staff pengajar. Mereka tidak boleh lagi menjadikan diri mereka sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi lebih menjadi seorang learning teacher yang bersama sama denga siswa menggali dan mengolah subyek materi sehingga menjadi sesuatu yang bernilai.
5. Sistem evaluasi assessment. Evaluasi harus dikembangkan tidak hanya pada tingkatan yang rendah yaitu mengingat dan mamahami tetapi harus dibawa ke tingkat yang lebih tinggi hingga dapat melakukan aplikasi dan kreasi
Di masa depan saya berharap pendidikan entrepreneurship ini bisa dilaksanakan di SMK dengan sebaik-baiknya
Pembelajaran entrepreneurship bukan hanya akan menghasilkan manusia-manusia masa depan yang dapat bebas dari kemiskinan namun para entrepreneur yang bertumbuh dan berhasil adalah merupakan sumber kesejahteraan bagi masyarakat. Pendidikan entrepreneurship adalah senjata penghancur masal bagi pengangguran dan kemiskinan sekaligus jadi tangga menuju impian setiap masyarakat untuk mandiri secara finansial, memiliki kemampuan membangun kemakmuran individu dan sekaligus ikut membangun kesejahteraan masyarakat. (Y.Hartono)
Comments
Post a Comment